Sejarah Pancasila

  • Budi Oetomo

    Masa perintis merupakan langkah awal nasionalisme yang diawali dengan terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional. Tanggal 20 Mei 1908 merupakan pergerakan awal yang ditandai dengan lahirnya pergerakan Budi Utomo.
  • Indische Partij

    Pada tahun 1912 didirikanlah sebuah organisasi yang dipelopori oleh Douwes Dekker yang bertujuan untuk menghapuskan kolonialisme serta eksploitasi Belanda kepada bangsa Hindia Belanda yang disebut Indische Partij. Partai ini merupakan partai pertama yang secara terang-terangan menuntut kemerdekaan Indonesia.
  • Sumpah pemuda

    Masa penegas adalah masa dikuatkannya jiwa kebangsaan pada seluruh rakyat Indonesia, penegasan tersebut dibuktikan dengan adanya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Isi sumpah pemuda yang meliputi satu bangsa bersatu tanah air, satu bangsa, serta satu bahasa yakni bahasa Indonesia.
  • Perjanjian Jepang

    Sejarah Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang. Perdana Menteri Jepang saat itu adalah Kuniaki Koiso.
  • pembentukan lembaga BPUPKI oleh Jepang

    Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
  • Period: to

    Pembuatan dasar negara

    Diadakanlah sidang BPUPKI yang dipimpin langsung oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat
  • Panitia sembilan

    Panitia yang beranggotakan sembilan orang ini berhasil merumuskan naskah Rancangan Pembukaan UUD yang dikenal sebagai Piagam Jakarta (Jakarta Charter). Adapun rumusan Pancasila yang termaktub dalam Piagam Jakarta
  • Period: to

    Sidang BPUPKI II

    Untuk membahas hasil kerja panitia sembilan, BPUPKI mengadakan sidang yang kedua dan menghasilkan beberapa keputusan, yang meliputi kesepakatan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila seperti yang tertuang dalam Piagam Jakarta.
  • Sidang PPKI

    Sila pertama yang semula berbunyi ”Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”, kemudian diubah menjadi lebih ringkas, yaitu”Ketuhanan Yang Maha Esa”.