Kejadian-Kejadian Setelah Kemerdekaan RI 1945-1949

  • Kemerdekaan RI

    Soekarno dan Moh. Hatta menyatakan proklamasi dan kemerdekaan Republik Indonesia. Ini dilakukan di Jakarta dan agar Indonesia bisa menjadi sebuah negara.
  • Pasukan Belanda Masuk Indonesia

    Pada akhir tahun 1945, pasukan marinir Belanda mendarat di Tanjung Priok untuk mencoba menguasai kembali Indonesia.
  • Pemerintahan Pindah ke Yogyakarta

    Soekarno dan Moh. Hatta pindah ke Yogyakarta dan dengan begitu, Ibukota RI pindah ke Yogyakarta beserta pemerintahnya
  • Konferensi Malino

    Konferensi Malino dilakukan untuk membentuk negara-negara di daerah baru yang diserahterimakan oleh Inggris dan Australia. Negara-negara tersebut akan menjadi imbangan terhadap RI
  • Perundingan Linggarjati

    Perundingan Linggarjati disetujui oleh wakil dari Indonesia dan Belanda. Hasilnya adalah Belanda mengakui atas kekuasaan de facto di Indonesia.
  • Agresi Militer Belanda I

    Belanda melakukan Agresi Militer terhadap RI agar dapat menguasai wilayah-wilayah RI kembali.
  • Permintaan Gencatan Senjata

    PBB meminta agar RI dan Belanda segera meminta Genjatan Senjata sejak 4 Agustus 1946 untuk menanggapi Agresi Militer Belanda I
  • Perundingan Renville

    Perundingan Renville disetujui kedua pihak. Hasil dari perundingan ini merugikan Indonesia karena mengecilnya wilayah RI dan Belanda terus mencoba menghancurkan RI dengan blokade ekonominya.
  • Penyerahan Mandat

    Amir Sjarifoeddin, Perdana Menteri RI, menyerahkan mandatnya kepada Seokarno dan kabinetnya diganti oleh Kabinet Moh. Hatta.
  • Pembentukan BFO

    Van Mook mengumumkan bahwa Belanda akan membentuk sebuah Pemerintahan Federal dalam nama BFO
  • Agresi Militer Belanda II

    Belanda Melakukan Agresi Militer II ketika Indonesia sedang mengalami masalah dalam pemerintahannya. Belanda menduduki Yogyakarta kemudian menangkap Soekarno dan Moh. Hatta.
  • Pembentukan PDRI

    Meneteri Kemakmuran Sjafruddin Prawiranegara berhasil membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Bukittingi. Dengan terbentuknya PDRI, pemerintahan Indonesia dapat berjalan secara lancar lagi.
  • Sidang PBB

    Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang untuk menanggapi Agresi MIliter Belanda II dan mengeluarkan sebuah resolusi.
  • Perundingan Roem-Roijen

    PBB mengadakan Perundingan Roem-Roijen di Hotel Des Indes, Jakarta. Hasil dari kejadian ini adalah bahwa RI dan Belanda bersepakat untuk menghentikan tembak-menembak dan bekerja sama untuk menciptakan keamanan. Selain itu, Belanda akan mengembalikan Yogyakarta ke RI dan kedua pihak bersetuju untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar di Den Haag.
  • Presiden dan Wakil Presiden kembali ke Yogyakarta

    Soekarno dan Moh. Hatta kembali ke Yogyakarta yang seblumnya telah dikuasai kembali oleh TNI
  • Pemerintahan kembali ke Yogyakarta

    PDRI di Sumatera mengembalikan mandat kepada pemerintahan pusat di Yogyakarta.
  • Persiapan KMB

    RI melakukan persiapan untuk Konferensi Meja Bundar (KMB) dengan melakukan perundingan dengan BFO. Dilaksanakan 19-22 Juli di Yogyakarta dan 30 Juli-2 Agustus di Jakarta.
  • Konferensi Meja Bundar

    KMB berlangsung di Den Haag, Belanda dari 23 Agustus sampai 2 Novermber 1949. Hasil dari konferensi ini adalah bahwa Belanda akan menyerahkan kedaulatan atas Hindia Belanda kepada RIS sebagai negara merdeka dan berdaulat secara penuh dan tanpa syarat.
  • Pemilihan Presiden dan Kabienet RIS

    Pada tanggal 16 Desember 1949, Soekarno dipilih sebagai Presiden dan dilantik pada tanggal 17 Desember 1949. Soekarno pun membentuk kabinet RIS dengan Moh. Hatta pada tanggal 20 Desember 1949.
  • Penyerahan Kedaulatan

    Pada tanggal 27 Desember 1949, Belanda menyerahkan kedaulatan atas Hindia Belanda kepada RIS di Den Haag. Hari ini dilihat sebagai hari pengakuan kedaulatan Indonesia sebab Inodnesia telah merdeka dan berdaulat sejak 17 Agustus 1945.