Insiden-insiden setelah kemerdekaan RI tahun 1945-1949

  • Perundingan Linggarjati

    Who: Belanda; Prof. Schermerhorn, Max Van Poll, F. de Boer, H.J. Van Mook. RI; PM Sutan Sjahrir, Moh. Roem, Susanto, Tirtoprodjo, A.K. Gani. Inggris; Lord Killearn.
    When: 10 November 1946-25 Maret 1947
    Where: Linggarjati, Indonesia.
    Why: Karena Perundingan Hooge Veluwe yang sebelumnya gagal menyelesaikan masalah.
    What: RI mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah antara Belanda dan RI.
    How: RI mengadakan sidang di Linggarjati dengan Belanda dan Inggris sebagai pengengah.
  • Agresi Militer I

    Who: Belanda; Van Mook, Pasukan Belanda. RI; Pasukan RI. Dewan PBB, negara-negara asing.
    When: 20 Juli 1947-4 Agustus 1947
    Where: Sumatra, Madura.
    Why: Belanda tidak ingin mengadakan perundingan lagi dan ingin menguasai Indonesia.
    What: Indonesia mengalami serangan berat dari Belanda, karena Belanda tidak ingin mengadakan perundingan lagi.
    How: Peperangan terjadi untuk merebut wilayah. Akhirnya, Dewan PPB turun tangan dan mendamaikan kedua pihak.
  • Perundingan Renville

    Who: RI; PM Amir Sjarifoeddin. Belanda; Abdulkadir Widjjoatmodjo. Australia; Richard Kirby. Belgia; Paul van Zeeland. Amerika; Frank Graham.
    When: 8 Desember 1947-23 Januari 1948
    Where: Indonesia
    What: Perundingan Renville semakin merugikan RI. Wilayah RI semakin sempit dan mereka mengadakan genjatan senjata.
    Why: Karena Belanda mendapatkan reaksi keras dari internasional terkait Agresi Militer I.
    How: RI kembali mengadakan sidang dengan Belanda dengan KTN untuk menyelesaikan konflik negara.
  • Agresi Militer II

    Who: Belanda; Pasukan Belanda. RI; Pasukan RI, Soekarno, Moh. Hatta.
    When: 19 Desember 1948
    Where: Yogyakarta, Sumatra.
    Why: Belanda memanfaatkan peluang Indonesia yang saat itu sedang ribut dengan insiden PKI.
    What: Belanda menyerang ibu kota Indonesia dan mencoba menundukan Indonesia. Mereka menangkap Soekarno dan Moh. Hatta.
    How: Melancarkan serangan mendadak saat Indonesia sedang teralih oleh masalah dalam negeri.
  • Pemerintahan Darurat Republik Indonesia

    Who: Sjafruddin Prawiranegara, I.J Kasimo, L.N. Pala, A.A. Maramis, Soedarsono dan Soemitro Djojohadikusumo. Dewan PBB
    When: 22 Desember 1948-24 Januari 1949
    Where: Sumatra, Yogyakarta, Jawa.
    Why: Belanda menginvasi Yogyakarta. Sehingga didirikan PDRI di Sumatra dan Jawa.
    What: Pemerintah RI membangun PDRI yang dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara. Kemudian ia mengirimkan diplomat ke luar negeri untuk membantu membela RI.
    How: Agresi Militer Belanda II menduduki Yogyakarta dan menjalankan PDRI
  • Perundingan Roem-Royen

    Who: Dewan Keamanan PBB; Merle Cochran. RI; Moh. Roem, Mr. Ali Sastroamidjojo, dr. Leimena, Ir. Djoenda, Prof. Soepomo, Mr. Latuharhary. Belandal Van Roijen, Mr. N. Blom, Mr. A. Jacob, Dr. J. J. van Velde.
    When: 14 April 1949.
    Where: Hotel Des Indes.
    Why: Dewan PBB ingin mendamaikan kedua pihak dan meminta kerja sama.
    What: Sebuah sidang dipimpin oleh Dewan PBB. Hasilnya, Belanda sepakat untuk bekerja sama.
    How: Dewan PBB bereaksi atas Agresi Militer II dan meminta kerja sama masing2 pihak.
  • Konferensi Inter-Indonesia

    Who: RIS, Belanda.
    Where: Yogyakarta, Jakarta.
    When: 19 Juli 1949-2 Agustus 1949
    Why: Untuk mempersiapkan Konferensi Meja Bundar yang akan diselenggarakan. Untuk struktur negara nanti dan panitia persiapan KMB.
    What: RIS dan Belanda mengadakan sebuah konferensi yang akan membahas tentang KMB yang akan datang.
    How: RI dan Belanda mencoba untuk mencari solusi dan apa yang akan dibahas di KMB
  • Konverensi Meja Bundar

    Who: Belanda; Maarseveen. RI; Moh. Hatta. BFO; Sultan Hamid II.
    When: 23 Agustus 1949-2 November 1949
    Where: Den Haag.
    Why: RI ingin mendapatkan kedaulatan mereka dan menyelesaikan masalah mereka dengan Belanda.
    What: Belanda dan RI mengadakan KMB yang akan menentukan hubungan RI dan Belanda. Belanda memberikan kedaulatan kepada RI.
    How: KMB diselenggarakan untuk memberikan kedaulatan kepada RI.